Pelindo III tambah kepemilikan saham Alur Pelayaran Barat Surabaya

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III mengakuisisi saham entitas swasta pada PT Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS). Alur Pelayaran Barat Surabaya ialah perusahaan patungan antara Pelindo III dengan kontraktor pengerukan asal Belanda, Van Oord, dan perusahaan swasta nasional, PT Gerbang Samudera Utama (GSU). 

Sebelumnya Pelindo III telah memiliki 60% saham APBS melalui anak usahanya, Pelindo Marine Service (PMS). Sisa sahamnya dimiliki oleh Van Oord dan GSU sebesar masing-masing 20%. "Pelindo III mengakuisi masing-masing 15% saham dari Van Oord dan GSU. Sehinga sekarang Pelindo III memiliki kontrol penuh dengan 90% saham," ucap Putut Sri Muljanto, Direktur Utama Pelindo Marine Service dalam keterangan resminya, Jumat (20/4). Tahun 2015 lalu, Pelindo III telah  menyelesaikan proyek revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya dengan nilai pekerjaan hingga US$ 73 juta. Alur sepanjang 25 mil tersebut menjadi akses laut menuju Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, dikembangkan menjadi selebar 150 meter dengan kedalaman mencapai -13 meter LWS (low water spring/rata-rata permukaan air).  Awalnya alur tersebut memiliki lebar 100 meter dan kedalaman sekitar -9,5 meter LWS. Perluasan tersebut memungkinkan pelabuhan untuk mengakomodir kapal-kapal yang berbobot lebih besar.

Menurut catatan Pelindo III, jumlah kapal yang melalui APBS selama tahun 2016 sebanyak 1.105 unit atau setara dengan total bobot kapal yang mencapai lebih dari 27 juta gros ton. Pada tahun 2017 tercatat meningkat dengan jumlah kapal sebanyak 2.857 unit atau setara dengan lebih dari 53 juta gros ton bobot kapal. Sehingga mencatatkan peningkatan 158,5% year on year (yoy) untuk arus kapal dan 96,3% (yoy) untuk bobot kapal. "Kepemilikan saham mayoritas di APBS membuat Pelindo III dapat semakin gesit untuk mengambil keputusan bisnis," ujar CEO Pelindo III, Ari Askhara dalam kesempatan yang sama. Terlebih, tambah Ari, Pelindo III saat ini tengah mengintegrasikan pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak dan Pelabuhan Gresik dalam konsep Great Surabaya Metropolitan Port. "Beberapa terminal di Pelabuhan Tanjung Perak sudah direkonfigurasi sesuai jenis komoditasnya untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat. Maka traffic (arus) kapal akan semakin ramai melalui APBS, sehingga potensi bisnisnya semakin besar," ucap Ari.